Kumpulan Syair Jalaluddin Rumi
- Dulu dia mengusirku, sebelum belas kasih pun urun ke hatinya dan memanggil. Cinta telah memandangku dengan ramah pula”
- “Cinta bagai perantara yang menaruh kasihan, datang memberi perlindungan pada kedua jiwa yang sesat ini”
- “Menangislah
seperti kincir angin, rumput-rumput hijau mungkin memancar dari taman
istana jiwamu. Jika engkau ingin menangis, kasihanilah orang yang
bercucuran air mata, jika engkau mengharapkan kasih, perlihatkanlah
kasihmu pada si lemah”
- “Ketika aku jatuh cinta, aku merasa malu terhadap semua. Itulah yang dapat aku katakan tentang cinta”
- “Dalam cinta segalanya berubah rupa. Orang Amerika berubah menjadi orang Turki”
- “Berbicara
dalam bahasa yang sama adalah kekeluargaan dan persamaan bila kita
bersama mereka bila kita percayai, kita seperti orang tawanan dalam
rantai. Banyak orang India dan Turki berbiacra dalam bahasa yang sama,
namun banyak pasangan orang Turki ternyata orang – orang asing. Bahasa
yang sama – sama dipahami memang khusus, kebersamaan hati lebih baik
dari pada kebersamaan bahasa”
- “Sejak kudengar tentang
dunia Cinta, kumanfaatkan hidupku, hatiku dan mataku di jalan ini. Aku
pernah berpikir bahwa cinta dan yang dicintai itu berbeda. Kini aku
mengerti bahwa keduanya sama”
- “Kami bersyukur atas
cinta ini, ya Tuhan, cinta yang melaksanakan kemurahan tak terbatas.
Terhadap kekurangan-kekurangan apapun dalam syukur kami yang mungkin
membuat kami berdosa, cinta mencukupkan hingga pulih kembali”
- “Jika
kita menggali lubang untuk menjerumuskan orang ke dalamnya, kita
sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya. Jangan menganyam sendiri
kepompong ulat sutera dan jangan menggali lubang itu terlalu dalam.
Janganlah mengira si lemah tak punya pelindung dan ucapkan kata-kata
dari Quran, “kapankah pertolongan dari Allah akan datang”
- “Orang
yang menghormati akan dihormati, orang yang membawa gula akan makan kue
badam. Buat siapa perempuan yang baik-baik. Laki-laki baik-baik.
Hormatilah temanmu atau lihat apa yang terjadi jika tidak kauhormati”
- “Barangsiapa
melihat sesuatu pada sebab-sebab, maka dia akan menjadi pemuja bentuk.
Namun orang yang mampu menatap pada “Sebab Pertama”, maka dia akan
menemukan cahaya yang memancarkan makna”
- “Dunia manusia
adalah batin yang memiliki kemegahan. Karena itu duhai sahabat,
mungkinkah engkau menjadi bijak, sementara yang relatif terus saja kau
jadikan pujaan?”
- “Jadilah kekasih bagi dirimu sendiri!
Lampaui dua dunia. Dan tinggalah di kediaman sendiri! Pergi, jangan
mabuk dengan anggur dan kecongkakan – kecongkakan itu! Lihatlah kilauan
wajah itu dan sadarlah akan dirimu sendiri”
- “Perhatikanlah
setiap binatang, dari serangga kecil sampai gajah, semua mereka
keluarga Tuhan dan rezeki mereka tergantung kepada-Nya. Sungguh Tuhan
Maha Pemberi rezeki! Semua kesedihan dalam hati kita lahir dari asap dan
debu keberadaan kita dan segala nafsu yang sia-sia”
- “Orang
yang bijaksana melihat ucapan bagaikan orang tua. Ia turun dari
langkit, karena itu ia bukanlah sesuatu yang tak berharga. Ketika kau
bicara dengan kata-kata kotor maka sekian banyak kata hanya bernilai
satu. Namun bila kau bicara dengan baik maka satu kata akan memiliki
nilai berlipat. Ucapan akan terkuak bagi engkau yang mampu membuka
dinding pembatas (hijab). Sehingga kau tahu bahwa sesungguhnya ia adalah sifat – sifat Tuhan Yang Maha Pencipta”
- “Kembalilah
kepada sejatimu, wahai hati! Karena jauh di dalam dirimu wahai hati,
engkau akan menemukan jalan menuju Tuhan Yang Tercinta”
- “Mencintai
perempuan dibuat menarik bagi laki-laki. Tuhan sudah mengaturnya,
betapa mereka dapat menghindari apa yang sudah diatur oleh Tuhan? Karena
Tuhan menciptakan perempuan supaya Adam mendapat kesenangan dengan dia.
Bagaimana Adam dapat dipisahkan dari Hawa?”
- “Dunia
hanyalah seperti cermin yang memantulkan kesempurnaan Cinta Tuhan. Wahai
kawan! Mungkinkah ada sesuatu yang lebih besar dari keseluruhan?”
- “Perempuan adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi”
- “Cinta adalah lukisan orang yang getir menjadi manis, sebab dasar semua cinta adalah kebajikan moral”
- “Seperti
Adam dan Hawa yang melahirkan sekian banyak jenis, Cinta lahir dalam
sekian banyak bentuk. Lihat, dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak
memiliki bentuk”
- “Tataplah wajah cinta supaya kau mampu
meraih sifat kemanusiaan. Karena itu jangan hanya duduk menggigil.
Sebab jika demikian,mereka kan membuatmu menggigil”
- “Datang dengan tangan kosong ke rumah teman-teman, bagai pergi ke kilang tepung tanpa membawa gandum”
- “Kalau
hati pulih menjadi sehat, dan bersihkan dari segala hawa nafsu,
kemudian Tuhan Yang Maha Pengasih bersemayam di Singgasana. Di samping
itu, Dia langsung membimbing hati, selama hati bersama Dia”
- “Pilihlah Cinta. Ya, Cinta! Tanpa manisnya Cinta, hidup ini adalah beban. Tentu engkau telah merasakannya”
- “Kecaman
yang datang dari sahabat – sahabat dekat memang diperlukan sehingga,
tanpa bantuan pemantul apapun, kau menjadi pengucur air dari laut.
Ketahuilah bahwa pada mulanya kecaman adalah peniruan, tapi bila ia
terus menerus terulang, akan langsung berubah menjadi wujud kebenaran.
Supaya itu terwujud, janganlah berpisah dari kerang jika tetesan air
hujan belum lagi menjadi mutiara”
- “Yang menjadi sasaran cinta bukanlah bentuk-apakah itu cinta untuk kepentingan dunia ini atau untuk akhirat”
- “Ada
orang asing tergesa-gesa mencari tempat tinggal, seorang teman
membawanya ke sebuah rumah rusak,, “Jika rumah ini beratap” katanya,
“kau dapat tinggal di sebelah tempatku. Keluargamu juga akan kerasan di
sini, jika di situ ada sebuah kamar lagi” .”Ya”, katanya, “enak sekali
tinggal di sebelah teman-teman, tapi kawanku sayang, orang tak dapat
tinggal di dalam ‘jika’
- “”Iri hati membuat aku
berkata,”Aku masih rendah untuk menghadapi si polan dan si polan, dan
nasibnya yang baik menambah diriku yang serba kurang” Memang iri hati
adalah suatu cacat, lebih dari apapun”
- “Jika hati tidak ada, bagaimana badan dapat bicara? Jika hati tidak mencari, bagaimana dapat mencari”
- “Tidak
perlu membakar selimut baru hanya karena seekor kutu, juga aku tidak
membuang muka dari kau hanya karena kesalahan yang tak berarti”
- “Siapapun
yang melihat kesalahannya sendiri sebelum melihat kesalahan orang lain,
mengapa mereka tidak mengoreksi diri sendiri? Manusia di dunia tidak
melihat diri mereka sendiri dan yang demikian mereka akan saling
menyalahkan”
- “Kemurahan hati datang dari mata -bukan
dari tangan- dialah yang melihat benda-benda itu, hanya seorang yang
melihat terpelihara”
- “Persis seperti hati yang menjadi
bahagia di tempat yang hijau dengan tanaman yang sedang tumbuh,
keakraban dan keramahan lahir bila jiwa kita jadi gembira”
- “Adakalanya
lebih baik bersama dengan orang yang kurang terhormat daripada tinggal
seorang diri. Kendati gagangnya sudah rusak, setidaknya ia masih melekat
di pintu”
- “Dengan cinta, yang pahit menjadi manis,
dengan cinta, tembaga menjadi emas, dengan cinta sampah menjadi jernih,
dengan cinta yang mati menjadi hidup, dengan cinta yang raja menjadi
budak. Dari ilmu cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan
rang di atas tahta begini?”
- “Sejauh yang dapat
kaulakukan janganlah menjejakkan kaki pada perceraian. Allah berkata,
“Dari segala yang dihalalkan, dan yang sangat Ku-benci adalah
perceraian” (hadis Abu Dawud)
- “Ya Allah, jadikanlah
hati kami yang membatu ini seperti lilin, jadikanlah ratapan kami begitu
sedap dan menjadi sasaran kasih-Mu”
- “Jika dua orang
sampai bersentuhan satu sama lain, tak dapat diragukan, mereka mempunyai
persamaan. Bagaimana burung akan terbang kalau tidak dengan sempurna?”
- “Lewat jendela antara hati dengan hati pancaran sinar yang mencerminkan kebenaran dan kebohongan”
- “Bila sakit karena cinta menambah keinginanmu, bunga-bunga mawar dan lili mengisi taman jiwamu”
- “Persaudaraan
adalah seperti seonggok buah anggur, kalau kuperas akan menjadi satu
sari buah. Yang mentah dan yang matang adanya berlawanan, tapi bila yang
mentah juga menjadi amtang, menjadi sahabat yang baik”
- “Kekasih
adalah segalanya, pecinta hanya sebuah tabir. Kekasih hidup abadi,
pecinta hanyalah benda mati. Jika cinta meninggalkan perlindungan yang
kuat, pecinta akan ditinggalkan seperti burung yang tanpa sayap.
Bagaimana aku akan terjaga dan sadar jika tak disertai cahaya Kekasih.
Cinta menghendaki firman ini disampaikan. Jika kita menemukan cermi hati
yang kusam karat ini tidak terhapus dari wajahnya”
- “Penyakit
pecinta tidak seperti yang lain, Cinta adalah Astrolab segala misteri
Tuhan. Baik cinta dari langit atau dari bumi sama-sama menunjuk kepada
Tuhan. (ket: astrolab adalah alat astronomi primitif)
- “Jika
hatimu menjadi kuburan rahasia, hasrat hatimu akan diperoleh lebih
cepat. Nabi berkata, bahwa barang siapa dapat menjaga rahasia dalam
lubuk hatinya dia akan segera mencapai hasrat yang ditujunya. Jika
benih-benih ditanam di dalam tanah, segala rahasia batin akan menjadi
taman yang subur”
- “Cinta orang yang sudah mati tidak
selamanya, sebab yang sudah mati tak akan kembali. Tapi cinta orang yang
masih hidup lebih segar daripada kuncup yang baru bersemi, bai bagi
mata batin atau mata lahir. Pilihlah cinta Yang Hidup Abadi yang tak
akan pernah berakhir, yang memberikan kita anggur yang menambah
kehidupan. Jangan berkata, “Kami punya jalan masuk kepada Raja itu”
Berhubungan dengan dermawan tidaklah sulit”
- “Jalan
kehidupan rohani membuat badan remuk dan kemudian memulihkannya menjadi
sehat. Dia menghancurkan harta berharga dab dengan harta itu dapat
membangun lebih baik dari sebelumnya”
- “Orang makin
memperhatikan dunia materi, dia akan makin terlena terhadap dunia
rohani. Apabila jiwa kita sudah terlena di depan Tuhan, yang lain, yang
tak terlena mendekati pintu rahmat Ilahi”
- “Dalam
perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini,
beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman”
- “Jika
sepuluh lampu ada di satu tempat berbeda bentuk satu sama lain, namun
kita tak dapat membedakan itu dari sinar yang mana bila memusatkan pada
satu cahaya. Dalam dunia rohani tak ada perbedaan, tak ada
pribadi-pribadi yang muncul. Yang terindah adalah keserasian Sahabat
dengan sahabat-Nya. Berpeganglah kuat-kuat pada rohani. Tolonglah si
keras kepala ini yang terpecah-belah sendiri, yang mungkin terdapat
persatuan di bawahnya, seperti harta terpendam”
- “Janganlah
gunakan pedang kayu dalam perang. Pergilah, cari yang dari baja,
kemudian majulah dengan gembira. Pedang hakikat adalah pelindung seorang
wali Tuhan, saatmu bersama dia sungguh berguna seperti piala kehidupan
itu sendiri. Semua orang arif berkata sama, orang yang mengenal Tuhan
adalah rahmat Tuhan kepada hamba -hamba Nya”
- “Tanamkanlah
kecintaan para kekasih Tuhan dalam semangatmu, jangan serahkan hatimu
kepada apa pun tapi cinta mereka yang berhati gembira. Janganlah
mengunjungi tetangga yang berputus asa, harapan masih ada. Jangan pergi
ke arah yang gelap, karena matahari masih ada”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar